Kolonel Pnb Ign. Wahyu Anggono, S.E., M.M. |
Danlanud
RHF menyampaikan bahwa tindakan KDRT di lingkungan TNI khususnya TNI AU yang
dilakukan oknum prajurit dan PNS TNI lebih banyak disebabkan beberapa hal di
antaranya ekonomi, ego suami isteri, kepercayaan suami isteri, pengaruh
narkotika, wanita idaman lain, pria idaman lain dan campur tangan pihak ketiga,
serta permasalahan lainnya yang bisa memicu timbulnya KDRT tersebut. Untuk itu
Komandan mengajak dan mere-fresh kembali apa yang menjadi tujuan ketika sepakat
untuk membina keluarga dan menjadi Prajurit. “Pasangan yang menikah pastilah saling
mencintai, miliki perencanaan tetang masa depan serta komitmen. Orang hidup
harus jujur dan kembali ke hakiki tujuan rumah tangga. Saya mengajak para prajurit beserta istri untuk
kembali mengingat akan komitmen berdua tentang perkawinan. Lalu tumbuhkan
keyakinan bahwa perkawinan yang sehat adalah dilandasi oleh rasa saling empati.
Apabila solusi ini berhasil dilakukan, maka akan terwujudlah keluarga harmonis yang
diidamkan oleh setiap anggota keluarga. Sehingga diharapkan tidak akan terjadi
KDRT” demikian Danlanud RHF menjelaskan.
Komandan
Lanud Raja Haji Fisabilillah menekankan tidak ada tindakan KDRT baik yang
dilakukan oleh prajurit maupun PNS Lanud Raja Haji Fisabilillah. Danlanud akan
menindak tegas anggota yang melakukan hal tersebut serta diharapkan para Ka
Satker dan perwira tidak menutup-nutupi anggotanya
apabila ada yang melakukan tindakan KDRT tersebut.
Disamping
masalah KDRT, Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah Kolonel Pnb Ign. Wahyu Anggono, S.E., M.M.,
menyoroti masalah penggunaan media sosial (Medsos). Dikatakan hal yang menjadi
tantangan era sekarang ini salah satunya adalah semakin masifnya penggunaan
media social. Penyebaran informasi dan berita-berita bohong (hoax) melalui
media sosial dapat menyebabkan perpecahan, membahayakan persatuan dan kesatuan,
kebhinekaan dan munculnya radikalisme.
Sesuai
penekanan pimpinan komando atas, Guna
membentengi pengaruh negatif dari penggunaan media sosial oleh kelompok yang
tidak bertanggung jawab dengan menyebar berita bohong (hoax) tersebut agar
jangan mudah percaya terhadap berita bohong tersebut, tetapi percayalah kepada
komandan satuan kalian. Prajurit dan PNS Lanud RHF harus cerdas, pandai memilah
dan memilih berita yang positif dan bermanfaat.
Danlanud
beserta Ketua PIA Ardhiya Garini Cab. 13 /D I Ny. Imelda Maries Wahyu Anggono menekankan khususnya kepada ibu-ibu agar cerdas
dan pandai dalam menggunaan media sosial.
Jangan semua di umbar di media social, apalagi yang sifatnya fitnah, kata-kata
yang tidak sopan, sindiran- sindiran yang melukai perasaan orang lain dan lain
sebagainya. Sebab apabila hal tersebut dilakukan maka pihak yang merasa
dirugikan dapat melaporkan kepada pihak yang berwajib dan dikenakan hukuman
sesuai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Selain
Danlanud, pembicara selanjutnya adalah Kapten Kal Edang W. Ramdani Kasi Kal Lanud RHF
dengan materi tentang manajemen keluarga
yang disampaikan oleh. Disampaikan
bahwa pengelolaan keuangan dalam suatu
keluarga terlihat sangatlah sederhana, namun ternyata banyak yang mengalami
kesulitan dalam pelaksanaannya. Hal ini bukan hanya terjadi pasangan keluarga
yang memiliki penghasilan pas-pasan, tapi juga terjadi pada keluarga yang
memiliki penghasilan yang jauh memadai. Semua yang terjadi karena
ketidakmampuan keluarga tersebut dalam mengelola keuangan secara efektif.
Guna
menghindari masalah dalam pengelolaan keuangan keluarga, Kapten Edang
menyampaikan beberapa tips prinsip dalam mengatur keuangan diantaranya belanja
tidak melebihi penghasilan, hindari hutang bersifat konsumtif, hidup sederhana,
mengatur pengeluaran, mengutamakan menabung, segera membayar hutang dan saling
mengerti kemampuan pasangan.
Acara
jam Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah dihadiri oleh Ketua PIA Ardhiya Garini
Cab. 13 /D I Ny. Imelda Maries Wahyu Anggono, para Kadis, seluruh prajurit/ PNS
beserta istri dan Pengurus PIA Ardhya Garini.*
0 comments :
Post a Comment