Aspotdirga Kasau Marsda TNI Agus Munandar saat membacakan sambuta pada acara Seminar Dirgantara tahun 2017 di Pasific Hotel, Batam, Jumat (31 Maret 2017) |
Menyambut
HUT ke 71 TNI Angkatan Udara dan bertepatan dengan event Bulan Dirgantara 2017,
Jajaran TNI AU di seluruh wilayah mengadakan berbagai kegiatan. Lanud
Raja Haji Fisabilillah juga melaksanakan berbagai kegiatan
khususnya yang melibatkan masyarakat
salah satunya adalah menggelar acara seminar kedirgantaraan tahun 2017, Jumat (31/03)
di Ballroom Pasifik Hotel Batam.
Seminar
yang bertemakan “Meningkatkan Potensi Dirgantara Dalam Rangka Pertahanan
Negara” ini dihadiri sekitar 530 orang
peserta teridiri dari para pelajar, mahasiswa, LSM, Ormas dan dari berbagai
lapisan masyarakat.
Assisten
Potensi Dirgantara Kepala Staf AU Marsekal Muda TNI AU, Agus Munandar saat
membacakan sambutan mengatakan bahwa pertahanan, menegakkan hukum dan keamanan
di wilayah udara yuridis nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan
hukum internasional yang telah di ratifikasi, melaksanakan tugas TNI dalam
pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara, dan melaksanakan pembangunan
wilayah pertahanan udara.
Acara
di lanjutkan dengan paparan-paparan dari Kementerian Pertahanan RI, Kasubdis
Hukum Dirgantara Dinas Hukum TNI AU Kolonel Pnb Supri Abu diantaranya Kasubdit
Sapras Dit Komduk Direktorat Potensi Pertahanan, Rika Yuliani, dan Kolonel Adm
Waskita.
Suasana Seminar Dirgantra di Pasific Hotel, Batam (31/3). |
Topik
menarik dari seminar tersebut adalah Flight Information Region
(FIR) Kepri yang masih dikuasi dan
dikendalikan oleh negara tetangga. Walaupun wilayah FIR tersebut ada dalam
bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“
Karena sudah menjadi ancaman kedaulatan negara. saya meminta semua pihak
bersama-sama untuk bersinergi, untuk mengambil alih FIR Kepri kembali ke
pangkuan NKRI”, demikian Rika Yuliani menjelaskan.
Kasubdis
Hukum Dirgantara Dinas Hukum TNI AU Kolonel Pnb Supri Abu juga menambahkan
bahwa wilayah Indonesia dijadikan danger area. Dimana pihak asing melakukan
latihan militer, dan hal itu sudah bertahun-tahun terjadi.
“Akibat FIR ini dikuasai asing, banyak pelanggaran yang dilakukan oleh negara
asing” demikian penjelasannya.
Bertepatan
dengan hari ulang tahun TNI AU bahwa setiap bulan april telah dicanangkan
sebagai Bulan Dirgantara Indonesia, maka seluruh jajaran satuan TNI AU
melaksanakan kegiatan kedirgantaraan yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Seperti yang diungkapkan oleh Komandan
Lanud (Danlanud) Raja Haji Fissabilillah (RHF) Wahyu Anggono.S.E., M.M. Dikatakan
bahwa, seminar tersebut bertujuan agar pelajar dan mahasiswa dapat memahami segi pertahanan di dirgantara.
Danlanud menambahkan, bentuk persiapan pertahanan khususnya pertahanan
udara sudah dilaksanakan untuk
kedepannya. Maka dari itu masyarakat
khususnya mahasiswa dan organiasai masyarakat diharapkan dapat mengetahuinya.
Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah Kolonel Pnb Ign. Wahyu Anggono S.E., M.M. memberikan cenderamata kepada Aspotdirga Kasau Marsda TNI Agus Munandar. |
Acara seminar ini dihadiri oleh Assisten Potensi
Dirgantara kepala staf Angkatan Udara, .
Komandan Lanud Raja Haji
Fisabilillah, tim Kementrian Pertahanan RI, Kakesbangpol Kota Batam, Ketua KNPI Provinsi Kepri, GM. Airnav Kota Batam dan Tanjungpinang, perwakilan Ketua
DPR Kota Batam, Dirsabara Polda Kepri, LSM dan Organisasi Kepemudaan, pelajar
SMA serta Sekolah Penerbangan Batam, dan awak media.*
0 comments :
Post a Comment