Komandan Lanud Raja Haji
Fisabilillah memimpin pelaksanaan Apel Khusus Awal Tahun 2019 yang diikuti oleh
seluruh anggota Lanud Raja Haji Fisabilillah, bertempat di Lapangan Upacara
Lanud Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang, Rabu (2/1).
Dalam Apel Khusus tersebut
Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah, Kolonel Pnb M. Dadan Gunawan, S.T.,
M.M., membacakan sambutan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu
Sutisna, S.E., M.M. Dalam sambutan tersebut, Kasau menyampaikan apresiasi dan
dedikasi atas semagat pengabdian seluruh Prajurit dan PNS TNI AU karena telah
melewati tahun 2018 dengan prestasi dan kinerja yang baik dan mencapai kondisi “Zero
Accident”. “Prestasi ini adalah bukti keberhasilan kita dalam menjauhkan diri
dan organisasi dari perilaku yang tidak professional, seperti unsafe action dan unsafe condition”, ujarnya.
Menurut Kasau dalam sambutannya,
seluruh jajaran boleh berbangga dengan pencapaian Zero Accident, namun tidak boleh cepat puas karena wilayah udara
nasional yang luas serta dinamika tugas yang berbeda dan bertambah sulit
menuntut budaya Safety yang lebih
baik pada tahun 2019. “Ciptakan program-program keselamatan terbang dan kerja
yang lebih inovatif, modern dan menarik, saya ingin melihat budaya Safety TNI Angkatan Udara menjadi lebih
baik pada tahun 2019,” katanya.
Selanjutnya dalam menghadapi
tantangan yang semakin berat ke depan, Kasau mengatakan bahwa TNI Angkatan
Udara harus terus tumbuh dan berkembang agar mampu mengantisipasi perubahan
lingkungan strategis dan kontijensi ancaman udara. “Untuk itu saya instruksikan
agar semua jajaran segera menemukan solusi atas berbagai masalah yang terjadi
pada tahun 2018, lakukan persiapan lebih awal, cermat, serius, perbaiki diri
dan kinerja satuan masing-masing untuk memberikan sumbangsi yang lebih baik
pada TNI Angkatan Udara di tahun 2019,” perintahnya.
Selain itu, dalam sambutannya
Kasau juga memberikan penekanan terkait perkembangan situasi dalm negeri yang
menonjol seperti bencana alam, gerakan separatis, terorisme, konflik horizontal
dan berbagai masalah sosial lain. Kasau menekankan agar seluruh jajaran harus
siap operasi jika diperlukan untuk menghadapi setiap kondisi darurat. Sementara
itu menjelang Pemilu pada Bulan April 2019 nanti, kasau meminta semua jajaran
agar waspada, menjaga diri, dan menahan diri selama pesta demokrasi
berlangsung.”Ingat, prajurit tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau
orang, siapapun juga. Jangan pernah sekali-sekali terlibat dalam kegiatan
politik praktis apapun bentuknya”, tegas Kasau.
Kasau juga menginstruksikan agar
seluruh anggota TNI Angkatan Udara tidak mudah terpengaruh, terpancing, atau terprovokasi
jka terjadi masalah di tengah masyarakat atau mendengar isu-isu tidak
bertanggung jawab, dan memerintahkan untuk melaporkan secara berjejang agar
jalur komunikasi dan bersinergi dengan aparat pemerintah lain. Kasau akan
menindak tegas apabila terjadi perbuatan main hakim sendiri oleh anggota TNI
Angkatan Udara terhadap sesame anggota, aparat pemerintah lain, apalagi dengan
masyarakat. “TNI Angkatan Udara ada untuk menjadi pelindung rakyat, sehingga
harus memiliki standar moral etika yang jauh lebih tinggi dari komponen
masyarakat lain. Ingat jati diri kalian sebagai prajurit rakyat, prajurit
nasional, dan prajurit professional, buat rakyat bangga dengan perilaku yang
luhur, taat peraturan dan hukum, “tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Kasau
menyampaikan perintah harian untuk dipedomani dan dilaksanakan seluruh Prajurit
dan PNS TNI Angkatan Udara. Pertama, perkokoh keimanan dan Ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral keprajuritan dan implementasikan
sebagai perilaku luhur dalam kehidupan organisasi, keluarga, dan sosial
kemasyarakatan. Kedua, jadilah prajurit yang professional, militan, dan
inovatif untuk menghadapi setiap tantangan penugasan, serta untuk mengembangkan
kinerja satuan. Ketiga, tegakkan disiplin, peraturan dan hukum, serta jangan
pernah membuat pelanggaran moral, etika dan hukum sekecil apapun yang bisa
menciderai nama baik organisasi dan menyakiti hati rakyat. Keempat, jadikan
budaya keselamatan terbang dan kerja sebagai kebutuhan diri dan organisasi yang
tidak tergantikan, serta ciptakan inovasi menarik untuk mampu memotivasi
pencapaian Zero Accident. Kelima,
jadilah pelopor dalam menjaga soliditas dan sinergitas TNI Polri, Aparatur
Sipil Negara dan komponen bangsa lainnya, demi terciptanya harmoni dalam peri
kehidupan kebangsaan untuk mengawal kesuksesan program pembangunan nasional. Keenam,
pegang teguh komitmen netralitas TNI dengan tidak terlibat kegiatan politik
praktis yang melanggar hukum, mencederai prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila. Ketujuh,
tekad dan semangat untuk selalu mengamalkan nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah
Prajurit dan Delapan Wajib TNI dalam kehidupan sehari-hari.
0 comments :
Post a Comment