Seluruh Prajurit TNI Angkatan
Udara yang terdiri dari Prajurit Lanud Raja Haji Fisabilillah dan Satrad 213
BIntan, serta Saka Dirgantara Lanud Raja Haji Fisabilillah memadati Lapangan Upacara
Mako Lanud Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang untuk melaksanakan Upacara
Peringatan ke-72 Hari Bakti TNI Angkatan Udara, Senin (29/7).
Bertindak sebagai Inspektur
Upacara, Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah, Kolonel Pnb Elistar Silaen, S.T,
dan Komandan Upacara oleh Kapten Adm Sandi Irawan, S.E., yang kesehariannya
menjabat sebagai Pekas Lanud RHF.
Dalam peringatan ke-72 Hari Bakti
TNI Angkatan Udara mengambil tema “Bakti Pahlawan Udara Menjadi Tonggak
Sejarah, Bakti Generasi Penerus Membangun Kejayaan Angkatan Udara.” Tema
tersebut sesuai dengan peristiwa heroik yang diperingati setiap tanggal 29 Juli
tersebut agar tidak sekedar menjadi nostalgia sejarah pagi setiap prajurit TNI
AU semata, namun diharapkan dapat menjadi moral dan motivasi bagi para generasi
penerus TNI Angkatan Udara untuk memberikan yang terbaik demi pengabdian kepada
TNI Angkatan Udara.
Pada kesempatan tersebut, Komandan
Lanud Raja Haji Fisabilillah, Kolonel Pnb Elistar Silaen, S.T., membacakan
amanat tertulis dari Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Yuyu Sutisna,
S.T., M.M., yang mengatakan bahwa Hari Bakti TNI Angkatan Udara merupakan hari
yang diperingati untuk mengingat peristiwa yang terjadi ketika tiga pesawat TNI
AU yang diawaki Kadet Penerbang Mulyono dengan juru tembak Dulrachman, Kadet
Penerbang Sutardjo Sigit dengan Juru Tembak Sutardjo, dan Kadet Penerbang
Suharnoko Harbani dengan Juru Tembak Kaput yang terbang dari Lanud Maguwo (Adi
Sucipto Yogyakarta) menyerang pertahanan Belanda di tiga kota yakni Semarang,
Salatiga, dan Ambarawa. Serangan tersebut menjadi monumental karena merupakan operasi
serangan udara yang pertama dalam sejarah TNI AU, namun beberapa jam pasca serangan
tersebut, Belanda melancarkan serangan balasan dengan mengirimkan dua pesawat
P-40 Kitty Hawk untuk menembak Jatuh pesawat Dakota VT-CLA yang sedang membawa
bantuan kemanusiaan dari Palang Merah Malaya. Delapan orang gugur termasuk tiga
putra terbaik Angkatan Udara yaitu Komodor Udara Prof. dr. Abdulrachman Saleh,
Komodor Udara Agustinus Adisucipto, dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo
Wiryokusumo.
Menutup sambutan, Kasau memberi
motivasi kepada seluruh Prajurit TNI AU. “Ingat dan resapi roh pengabdian para
prajurit udara yang berjuang dan gugur di hari yang suci ini. Bangun prestasi
dan karakter kejuangan kalian sejak dini. Banggalah karena berprestasi dan
bukan kareana hal lainnya. Kalian hebat bukan karean pangkat atau harta, tapi
karena apa yang ada dalam isi kepala dan hati kalian. Bangunlah mimpi dan visi
tentang Angkatan Udara kita tercinta ini, dengan sehebat-hebatnya, dari
kecerdasan isi kepala dan kesucian hati kalian. Hari suci ini adalah cetak biru
moralitas kepemimpinan ideal Angkatan Udara yang telah mengalir dari tetes
darah para pahlawan. Jika kaluan mau berusaha, nama kalian bisa seharum nama
para pejuang dan para pahlawan. Apakah perjalanan sejarah kaliannantinya akan
terukir dengan tinta emas, biru, atau merah, terserah apa pilihan kalian, namun
ingatlah prajurit biasa akan bekerja biasa. Prajurit baik akan bekerja baik. Prajurit
hebat tidak hanya bekerja hebat, namun menginspirasi prajurit lain untuk menjadi
terhebat dari siapapun”, tutupnya.
Upacara diakhiri dengan foto
bersama. Tampak hadir dalam upacara tersebut, para Kepala Dinas Lanud Raja Haji
Fisabilillah, Komandan Satrad 213 Bintan, Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 13/D1
Lanud Raja Haji Fisabilillah, Ketua IKKT Wira Anggini Satrad 213 Bintan, serta
para purnawirawan dan warakawuri TNI Angkatan Udara sebagai undangan.
0 comments :
Post a Comment