Perkembangan lingkungan global
dewasa ini menunjukkan terjadinya berbagai konflik serta permasalahan krusial
seperti serangan Swarm-Drone yang menyerang kilang minyak Arab Saudi,
eksekusi Amerika terhadap petinggi militer Iran dengan memanfaatkan teknologi Drone,
hingga merebaknya Novel Corona Virus yang ditetapkan Darurat Kesehatan
Global oleh WHO. Maka dari itu TNI Angkatan Udara sebagai garda terdepan bangsa
Indonesia harus mampu melihat permasalahan tersebut dari berbagai sudut pandang
pertahanan serta menyiapkan skenario terburuk yang mungkin timbul.
Menyikapi hal tersebut Kepala Staf
Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E. M.M., memberikan perhatian utama
dunia dalam beberapa dekade terakhir yang meliputi Isu Global Warming
yang menyebabkan climate change sehingga bencana alam rentan terjadi,
serta isu perkembangan teknologi yang disruptif mana kala organisasi tidak
mampu memanfaatkan teknologi dengan tepat.
“Menghadapi era yang semakin unpredictable,
kita harus mampu mengambil keputusan dengan cepat, memberi respon yang akurat,
serta bertindak dengan tepat, hal tersebut tidak akan tercapai jika kita masih
berpikir business-as-usual sehingga terjebak dalam rutinitas yang biasa,”
tutur Kasau dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Personel Lanud
Raja Haji Fisabilillah pada Upacara Bendera 17-an yang digelar di Lapangan Upacara
Mako Lanud Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Senin (17/2).
Selanjutnya Kasau mengajak kepada
seluruh Prajurit dan PNS TNI Angkatan Udara untuk reaktif terhadap semua
perubahan tersebut namun tetap bersikap adaptif. “TNI Angkatan Udara tidak
menuntut banyak, melainkan kesungguhan seluruh personel terhadap apa yang sudah
menjadi tugas masing-masing, maka pelajarilah setiap tugas dan tanggung jawab
kalian dengan seksama, temukan celah-celah yang menjadi kekurangan, lakukan inovasi
untuk menutup celah tersebut dan lakukan upaya terbaik demi tercapainya tujuan
TNI Angkatan Udara,” tegas Kasau.
Selain itu, Kasau juga
menjelaskan bahwa Tahun ini Markas Besar TNI Angkatan Udara telah
menandatangani sedikitnya 600 kontrak dengan nilai 5 Triliun Rupiah untuk memenuhi
kesiapan Alutsista, sarana prasarana, serta pembangunan fasilitas pada usul
pesanan barang dan jasa tahun 2020 dan mengajak seluruh personel mengawal
program kerja dan anggaran tersebut.
“Kalian adalah asset utama dan
paling berharga yang dimiliki TNI AU, untuk itu bekerjalah secara professional sesuai
tugas keahliannya, militant tanpa pamrih, dan inovatif dalam menghadapi segala
tantangan tugas yang semakin berat, yakinlah dengan bekerja ikhlas, cerdas, dan
keras, pengabdian kalian akan mendapatkan balasan yang terbaik dari Tuhan Yang
Maha Kuasa” ungkap Kasau.
Turut hadir dalam upacara
tersebut Kepala Dinas Operasi, Kepala Dinas Logistik, Dansatpom, serta seluruh
personel jajaran Lanud Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang.
0 comments :
Post a Comment